Monday, 21 November 2016

Cara Mudah Mengetahui Adanya Angina Pada Pembacaan EKG

Bagaimana cara mengetahui adanya Angina pada pembacaan hasil EKG? seperti yang kita ketahui Angina merupakan nyeri dada yang khas dan timbul pada penyakit arteri koroner. Penderita angina pada akhirnya dapat terus mengalami infark miokardium atau serangan jantung atau tetap stabil selama bertahun-tahun.
Kembali kepertanyaan awal, bagaimana cara menentukan seseorang terkena angina pada hasil EKG? Caranya cukup gampang, yaitu: dengan melihat segmen ST atau gelombang T-nya.
Pada Angina biasanya gambaran EKG nya berupa depresi segmen ST, bisa juga berupa inversi gelombang T dan bisa berupa depresi segmen ST yang disertai inversi gelombang T.

Gambar perubahan EKG saat terjadi Angina:

Gambar A: inversi gelombang T, Gambar B: Depresi segmen ST dan Gambar C: depresi segmen ST yang disertai inversi gelombang T.
Jika hasil gambaran EKG-nya demikian, maka akan muncul pertanyaan lalu bagaimana cara membedakan seseorang yang terkena Angina dengan seseorang yang terkena iskemia atau infark gelombang non-Q? Padahal kalau dilihat gambaran EKG-nya memiliki gambaran yang sama.
Sebenarnya ada dua perbedaan mendasar dikeduanya. Perbedaan tersebut adalah melalui gambaran klinis dan perjalanan waktunya. Pada Angina, ST biasanya kembali ke garis dasar segera sesudah serangan mereda. Pada infark gelombang  non-Q, segmen ST tetap di tempat setidaknya selama 48 jam.

Selain itu dapat dilihat juga pada pemeriksaan enzim jantung, biasanya pada infark enzim jantung akan meningkat, tapi pada Angina tanpa penyulit tidak terjadi peningkatan enzim jantung. Baca Juga: Perubahan EKG Yang Bukan Karena Penyakit Jantung

No comments:

Post a Comment