Friday 17 June 2016

Mengenal Gangguan Peredaran Darah Dan Akibatnya Bagi Tubuh

Berbagai gangguan dapat menyebabkan sirkulasi darah menjadi buruk. Alasan utama sampai terjadinya sirkulasi darah yang buruk adalah terjadinya radikal bebas di sistem peredaran darah, kekurangan nutrisi, dan racun asam dalam tubuh. Penyebab sirkulasi darah yang buruk bisa disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah: merokok, masalah berat badan, diabetes mellitus, kurang olahraga, diet tidak seimbang, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, kondisi sistem saraf tertentu, masalah tiroid, kehamilan dan kurang gerak.
Gangguan peredaran darah umumnya terjadi pada orang tua atau lansia. Hal ini dikarenakan banyaknya penumpukan plak kolesterol di sepanjang dinding arteri mereka, membuat pembuluh darah mengeras dan menyempit. Baca Juga: 6 cara mudah memperlancar sirkulasi darah jantung Anda

Sirkulasi darah yang buruk dapat mengakibatkan kebiruan, pucat, juga dapat membuat penyembuhan pada bagian tertentu menjadi lambat dikarenakan area yang mengalami penyumbatan kekurangan ‘nutrisi’ yang banyak terkandung dalam darah. Sedangkan kebiruan dapat menunjukkan sianosis disebabkan oleh kurangnya suplai darah kebagian ujung (perifer) tubuh.

Lalu, apa bahayanya sirkulasi yang tidak lancar bagi tubuh? Bahaya yang timbul akibat sirkulasi buruk adalah timbulnya berbagai penyakit, diantaranya adalah: Impotensi, dimana impotensi disebabkan karena sirkulasi darah yang buruk. Diabetes, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi dan masalah yang berkaitan dengan hati.
Tapi tidak lancarnya sirkulasi bukan hanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, tapi bisa juga disebabkan oleh berbagai penyakit gangguan peredaran darah. Berikut beberapa gangguan peredaran darah yang perlu Anda ketahui:
Salah satu gangguan peredaran darah adalah penyakit arteri perifer (PAD) yang merupakan penyakit yang dapat dibandingkan dengan penyakit arteri koroner dan gangguan arteri karotis.
Dalam PAD, timbunan lemak memumpuk tepat di lapisan interior (bawah) dinding arteri. Dimana hambatan tersebut akan membatasi sirkulasi darah, terutama di pembuluh darah arteri yang menuju ke ginjal, perut, lengan, kaki dan kaki. Sehingga dengan pembatasan tersebut, area yang terkena akan mengalami gangguan atau kelainan.
Tipe lain dari gangguan sirkulasi darah adalah: arteriol sclerosis. Yang mana penyakit ini mengurangi sirkulasi darah ke jaringan-jaringan yang dapat menciptakan masalah sirkulasi darah, gangguan pembuluh darah perifer, gangguan aliran ke mata dan ginjal, sehingga dapat menyebabkan kebutaan dan gagal ginjal.
Gangguan peredaran darah lainnya adalah: oligochromemia. Dimana oligochromemia dapat didefinisikan sebagai tidak adanya sirkulasi volume sel merah atau dengan kata lain, kadar hemoglobin. Sedangkan oligemia adalah kurangnya volume sirkulasi darah, komponen seluler dan cairan.

Sehingga penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan darah dalam waktu yang singkat atau mungkin dalam waktu jangka lama, seperti: anemia disertai dengan dehidrasi. Baca Juga: 15 Tanda Yang Sering Diabaikan Penderita Penyakit Jantung

No comments:

Post a Comment