Bagaimana cara membaca Supraventrikel Takikardi (SVT) pada EKG? Sebenarnya cara mengetahui adanya SVT pada hasil EKG tidaklah sesulit yang dibayangkan, asal mengetahui dasar-dasar pembacaan EKG. Bagi Anda yang belum mengetahui dasar-dasar pembacaan EKG dapat membacanya di Sini
Sebelum kita membahas cara mengetahui adanya SVT pada penderita, marilah kita ketahui apa itu Supraventrikel Takikardi (SVT)? Apa penyebab SVT? Nanti setelah semuanya terjawab barulah kita belajar step by step pembacaan SVT pada hasil EKG.
Pengertian Supraventrikel Takikardi (SVT):
Supraventrikel Takikardi (SVT) adalah suatu keadaan dimana jantung mengalami detak jantung yang lebih cepat dan teratur yang mana detak atau denyut jantungnya berkisar 150-250 denyut permenit.
Proses terjadinya Supraventrikel Takikardi (SVT):
Seperti kita ketahui pengantaran listrik dijantung dilakukan di SA Node (pacemaker) lalu menuju AV Node, lalu dari AV Node pengantaran listrik akan mengalami perlambatan penghantaran impuls. Nah, selanjutnya impuls ini akan disebarkan ke seluruh ventrikel.
Pada Supraventrikel Takikardi (SVT), penghantaran listrik atau implus dari SA Node yang akan menuju AV Note mengalami gangguan konduksi yang umumnya disebabkan oleh atrial prematur beat. Gangguan ini menyebabkan terjadi transiet blok pada satu sisi dari sistem konduksi.
Bingung? Apa maksud dari transiet blok pada satu sisi dari sistem konduksi? Normlanya aliran listrik masuk disebarkan melalui dua arah yakni: arah kanan dan arah kiri.
Nah, bila terjadi blok atau hambatan pada pada satu sisi, maka pengantaran listrik akan berjalan melalui sisi satunya lagi. Disaat blok tersebut menghilang maka impuls akan berjalan melintasi area tersebut dan terciptalah suatu sirkuit tertutup yang terkenal dengan circus movement.
Sehingga fungsi SA Node bukan lagi sebagai pacemaker primari (pengantar listrik yang utama) karena adanya jalur circus movement yang memiliki impuls yang berputar-putar secara terus menerus dengan cepat.
Jadi setiap kali penghantaran listrik sampai ke AV Note maka akan terus dihantarkan ke ventrikel. Inilah sebabnya gambaran Supraventrikel Takikardi (SVT) pada kompleks QRS (ventrikel) tampak normal. Tapi tidak pada atrium yang terlihat bermasalah pada gambaran EKG-nya. Dimana pada gelombang P (Atrium) bisa terlihat tampak terbalik (dikarenakan lintasan impuls yang terbalik). Tapi, pada kebanyakan kasus depolarisasi atrium dan ventrikel terjadi hampir bersaamaan sehingga gelombang P menghilang.
Gambaran EKG pada Supraventrikel Takikardi (SVT):
Irama: Teratur
Frekwensi (HR): 150 – 250 x/menit
Gelombang P: Tidak ada atau kecil
Interval PR: Tidak ada atau memendek
Gelombang QRS: Normal (0,06 – 0,12 detik)
Demikianlah cara menentukan adanya SVT pada pembacaan hasil EKG. semoga artikel ini membantu anda sekalian dalam menetapkan adanya Supraventrikel Takikardi (SVT) pada penderita. Amiin. Baca juga: Cara Membaca Atrial Flutter Pada Hasil EKG
No comments:
Post a Comment