Monday 6 June 2016

Penderita Diabetes Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Jantung Koroner!

Dalam sebuah laporan, sekitar 80% dari populasi penderita diabetes melitus menderita penyakit jantung koroner (PJK). Tapi, sayangnya dengan jumlah presentase sebesar itu, kebanyakan penderita diabetes tidak menunjukkan penyakit jantung.
Penyakit Jantung Koroner (PJK) biasanya menunjukkan tanda dan gejala berupa nyeri dada. Yang mana gejala nyeri dada ini biasanya muncul ketika otot-otot jantung Anda tidak dapat menerima darah yang kaya oksigen. Selain merasakan adanya nyeri dada biasanya ada rasa tertekan di area dada atau kadang-kadang seperti ada yang meremas di area dada Anda. Yang mana nyeri ini bisa menjalar sampai ke lengan, leher, punggung, bahu dan bahkan rahang.

Gejala lain termasuk kelelahan,  berkeringat berlebih, pusing, termasuk sakit kepala, dan mual. Mungkin gejala di atas sering diabaikan oleh penderita diabetes melitus, padahal diam-diam ia juga mengidap penyakit yang mematikan yaitu: penyakit jantung koroner (PJK). Baca Juga: Ini Faktor Penyebab Terjadinya Gagal Jantung

Lalu, bagaimana penyakit diabetes (kencing manis) bisa menyebabkan penyakit jantung?Penyakit diabetes bisa menyebabkan sakit jantung dikarenakan gula darah yang terlalu tinggi. Dengan gula darah yang tinggi menyebabkan aliran darah tidak lancar. Mengapa aliran darah tidak lancar? Karena gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol dapat menumpuk  yang dapat menyumbat dan mengeraskan pembuluh darah . Karena aliran darah tidak lancar maka secara otomatis otot jantung mengalami kekurangan asupan nutrisi dan oksigen, yang menghambat kerja jantung dalam memompa darah.
Bagaimana serangan jantung dapat terjadi? Serangan jantung terjadi jika arteri koroner tersumbat (penyebab terbesar karena penumpukan kolesterol jahat). Karena arteri koroner tersumbat maka makanan (darah yang kaya oksigen) yang diperlukan jantung menjadi berkurang atau terhenti sama sekali. Karena kurangnya makanan atau nutrisi ke jantung  menyebabkan dada terasa nyeri (yang biasanya dirasakan disebelah kiri).
Rasa nyeri ini pun dirasakan berbeda tiap orang, tergantung besarnya sumbatan di arteri koroner dan banyaknya sumbatan. Itulah sebabnya nyeri bisa dirasakan ringan dan sebentar tapi ada juga yang merasakan nyeri terasa berat dan memakan waktu yang lama. Bahkan ada yang merasakan nyeri dengan sensasi terbakar di dada disertai dengan sesak napas.
Tapi hal ini tidak berlaku bagi anda yang menderita penyakit diabetes. Dimana mungkin Anda menghadapi gejala yang berbeda. Saraf yang berhubungan dengan diabetes mengganggu sinyal rasa sakit di tubuh, sehingga serangan penyakit jantung bisa  tanpa gejala apapun.

Itu sebabnya penyakit jantung diakibatkan oleh penyakit diabetes biasanya tidak dapat didiagnosis pada tahap awal. Oleh karena itu, untuk pasien diabetes, sangat disarankan untuk selalu memeriksakan kadar gula darahnya dan juga melakukan pemeriksaan medis lainnya, seperti pemeriksaan jantung. Agar penyakit jantung dapat dideteksi lebih awal sehingga resiko serangan jantung dapat dihindari atau diminimalkan. Bukanlah lebih baik mencegah dari pada mengobati? Baca Juga: Kabar Gembira: Serangan Jantung Dapat Diprediksi Melalui Sehelai Rambut

No comments:

Post a Comment