Bagaimana mengetahui adanya pembesaran atrium? Dalam menentukan pembesaran atrium sebenarnya bukanlah sebuah perkara yang sukar. Jika kita mengetahui dasar pembacaan EKG, maka kita dengan mudah mengetahui aanya kelaianan utamanya pembesaran pada atrium. Bagi Anda yang ingin belajar dasar-dasar membaca ekg dapat membacanya di Cara Mudah Membaca Gambaran EKG Atau Rekam Gelombang Jantung
Berikut cara mengetahui pembesaran atrium yang akan kami bagi jadi dua, yaitu: cara mengetahui pembesaran atrium kanan dan cara mengetahui pembesaran atrium kiri:
1. Cara mengetahui pembesaran atrium kanan:
Khusus untuk melihat adanya pembesaran atrium baik kanan maupun kiri, untuk hasil terbaik sebaiknya kita lihat sadapan II dan V1:
a. Amplitudo gelombang P yang melebihi 2,5 mm pada sadapan inferior (Yang masuk sadapan inferior adalah: lead II, III dan AVF).
b. Tidak ada perubahan dalam durasi gelombang P
c. Kemungkinan deviasi aksis gelombang P ke kanan
Untuk lebih jelasnya lihat gambar:
Pada gambar (A) gelombang P normal pada sadapan II dan V1
Pada gambar (B) pembesaran atrium kanan. Perhatikan peningkatan amplitudo komponen awal (atrium kanan) gelombang P. Komponen akhir (atrium kiri) dan dengan demikian durasi keseluruhan gelombang P tetap tidak berubah.
2. Cara mengetahui pembesaran atrium kiri:
Khusus untuk melihat adanya pembesaran atrium baik kanan maupun kiri, untuk hasil terbaik sebaiknya kita lihat sadapan II dan V1:
a. Amplitudo komponen akhir (negatif) gelombang P dapat meningkat dan harus menurun sekurang-kurangnya 1 mm di bawah garis isoelektrik pada sadapan V1.
b. Durasi gelombang P meningkat, dan lebar bagian akhir (negatif) gelombang P harus setidaknya sebesar satu kotak kecil (0,04 detik)
c. Tidak terlihat deviasi aksis yang signifikan karena atrium kiri biasanya dominan secara elektris.
Keterangan Gambar:
Pada gambar (A) Gelombang P normal pada sadapan II dan V1
Pada gambar (B) Pembesaran atrium kiri. Perhatikan adanya peningkatan amplitudo dan durasi komponen akhir (atrium kiri) gelombang P.
Perlu ditekankan bahwa elektrokardiografik tentang pembesaran atrium (terutama pembesaran atrium kiri) sering tidak mempunyai korelasi patologik dan pada beberapa kasus mungkin hanya menggambarkan kelainan konduksi yang tidak spesifik.
Kelainan-kelaian aksis gelombang P juga dapat dilihat ketika irama jantung muncul dari sumber lain selain dari nodus sinus. Oleh karena itu interpretasi pembesaran atrium pada EKG harus disesuaikan dengan keadaan klinis. Baca Juga: Cara Membaca Hipertrofi Jantung Pada Hasil EKG
No comments:
Post a Comment