Wednesday, 7 December 2016

Begini Cara Pemasangan Stent (Cincin) Agar Arteri Lanngsung Lancar

Salah satu teknologi muktahir yang digunakan saat ini untuk menyembuhkan penderita jantung adalah dengan pemasangan stent atau orang awam mengenalnya dengan pemasangan cincin. 
Pemasangan stent atau cincin ini merupakan teknologi yang dapat melancarkan aliran darah. Jika selama berpuluh tahun sebelumnya , pasien dengan arteri menyempit (akibat penumpukan plak) harus menjalani bedah jantung  terbuka (by pass), maka dengan pemasangan stent penderita jantung tidak perlu lagi menjalani bedah secara terbuka.
Dimana sebelum pemasangan stent ini biasanya penderita jantung dilakukan pemeriksaan koroner angiografi. Dimana pemeriksaan koroner angiografi ini untuk mengidentifikasi, letak dan presentase sumbatan di arteri koroner.

Setelah melakukan pemeriksaan koroner angiografi, akan direncanakan untuk dilaksanakan pemeriksaan koroner angiografi. Lalu, seperti apa tindakan yang dilakukan ketika penderita memutuskan untuk dilakukan pemasangan stent?

Ketika penderita telah berbaring di tempat tidur di ruang tindakan, dokter akan menyuntikkan anastesi lokal pada daerah pangkal paha dan menusukkan jarum dan sheath introduser dan kemudian memasukkan balon kateter melalui arteri femoralis hingga ke arteri koroner yang tersumbat. Kemudian balon dikembangkan beberapa kali dengan tekanan tertentu, dengan selalu memonitor proses pelebaran sumbatan dan keadaan pasiennya. Pengisian balon akan menekan plaque dinding arteri sekaligus membuka dan melebarkan sumbatan.
Pada pemasangan stent maka dilakukan pengembangan balon beberapa kali di daerah sumbatan, kemudian stent ditanam atau dipasang untuk mempertahankan pembukaan arteri koroner yang cenderung restenosis.
Perlu diketahui pengisian balon yang menekan plak berpotensi menghasilkan serpihan-serpihan yang ada di arteri menuju ke otak, sehingga dapat memicu stroke. Untuk menghindari efek negatif tersebut, sejumlah perusahaan menciptakan alat yang mampu menjaring serpihan-serpihan tersebut. dibeberapa kasus, balon digunakan untuk menghentikan darah mengalir selama tindakan dilakukan, dan kateter penyedot memindahkan serpihan sebelum aliran darah kembali normal.

Selain itu perancah stent juga bersalut obat yang berlapis polymer yang melepaskan obat selama beberapa minggu. Hal ini untuk mencegah efek buruk akibat timbulnya serat serabut baru, sekaligus memungkinkan pertumbuhan sel endtothel untuk melapisi pembuluh. Sel-sel menutupi perancah, mengurangi kemungkinan keping darah menggumpal dan memicu penyumbatan.

No comments:

Post a Comment