Sunday 19 June 2016

Begini Proses Konduksi Penghantaran Listrik Jantung

Dalam menjalankan aktifitasnya memompakan darah keseluruh tubuh, jantung memerlukan tenaga untuk melakukan pekerjaannya tersebut. Dimana tenaga tersebut diperoleh dari penghantaran listrik yang ada didalam bentuknya yang seukuran kepalan tangan manusia dewasa tersebut. Penghantaran listrik tersebut tergabung dalam sistem konduksi listrik jantung.
Sistem konduksi listrik jantung terdiri dari:
1.  Nodus Sinoatrial (SA Node): ini merupakan pacemaker (penghantar listrik) yang dominan atau paling utama dari jantung. Dari sinilah penghantaran listrik berasal. Dimana SA Node ini berada dibagian atas dari atrium kanan. Laju dari penghantaran listrik ini adalah 60 sampai dengan 100x/menit. Baca Juga: Mengenal Gangguan Peredaran Darah Dan Akibatnya Bagi Tubuh

2.  Internodal Pathways: merupakan listrik langsung antara SA Node dan AV Node.

3.  Atrioventricular (AV) Node: penghantaran listrik dari SA Node akan dihantarkan menuju AV Node ini, yang mana dalam penghantarannya listrik akan mengalami perlambatan sehingga menyebabkan penundaan singkat sebelum listrik mencapai ventrikel. Dimana laju penghantaran listrik ini 40 sampai dengan 60 kali/menit.
4.  Bundle of his: dibagian ini listrik akan dialirkan menuju cabang berkas his. Yang mana cabang ini terdiri dari dua cabang, yakni: berkas kanan (Right Bundle Branch) dan berkas kiri (Left Bundle Branch). Berkas kanan (RBB) akan mengantarkan listrik atau impuls menuju ventrikel kanan dan berkas kiri (LBB) ini akan mengantarkan listrik atau impuls menuju ventrikel kiri.

5.  Serabut purkinje (Purkinje Sistem): setelah melewati RBB dan LBB, maka penghantaran listrik akan menuju serabut purkinje yang berbentuk seperti serat. Dimana dari serabut purkinje ini akan disebarkan listrik/impuls secara cepat menuju keseluruh dinding ventrikel yang terletak pada ujung dari cabang berkas his. Dimana serabut purkinje mampu mengeluarkan impuls dengan frekwensi 20 sampai dengan 40 kali/menit. Baca juga: Mengenal Sindrom Koroner Akut Lebih Dekat

No comments:

Post a Comment