Friday 25 March 2016

Mengenal Lebih Dekat Dengan Pembesaran Jantung (Kardiomegali)

Pembesaran jantung atau biasa dikenal dengan kardiomegali bukanlah sebuah penyakit tapi merupakan sebuah gejala dari kondisi kesehatan yang lain. Disebut dengan pembesaran jantung dikarenakan jantung memang mengalami pembesaran dari ukuran normalnya, dimana biasanya pembesaran jantung ini didapatkan sewaktu seseorang penderita melakukan pemeriksaan Rongtsen ( foto Thorak ).
Lalu apa penyebab dari pembesaran jantung (karidomegali) ini? Berikut penyebab terjadinya pembesaran jantung:
1.  Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyebab yang paling umum sampai seseorang mengalami pembesaran jantung ini. Mengapa hipertensi dapat menyebabkan pembesaran jantung? Hal ini dikarenakan pada seseorang yang menderita hipertensi, jantung memompa darah lebih keras dari biasanya. Karena melakukannya terus menerus, lama kelamaan jantung mengamali pembesaran dan secara tidak langkung ikut menebalkan otot jantung. Baca Juga: Fakta Mengenai Tekanan Darah Tinggi Yang Wajib Anda Ketahui

2.  Penyakit otot jantung (Kardiomiopati): selain hipertensi, penyakit otot jantung  juga dapat menyebabkan pembesaran jantung. Seperti kita tahu seseorang dengan penyakit otot jantung akan mengalami penebalan dan pengerasan pada otot jantung, sehingga untuk memenuhi kebutuhan darah keseluruh tubuh, jantung mencoba memompa darah lebih banyak keseluruh tubuh. Karena berlangsung terus menerus akhirnya bentuk atau ukuran jantung mengalami pembesaran dari ukuran normalnya.

3.  Aritmia adalah sebuah kondisi dimana jantung berdetak tidak teratur, bisa lambat bisa juga lebih cepat. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi kerja jantung sehingga jantung tidak dapat bersirkulasi dengan normal. Kerja ekstra jantung untuk memompa darah akan membuatnya membesar.
4.  Penyakit katup jantung: keempat katup jantung berguna menjaga sirkulasi darah berjalan dengan benar. Apabila ada salah satu katup jantung yang bermasalah maka memungkinkan aliran darah mengalir tidak sesuai alurnya yang ujung-ujungnya dapat menyebabkan pembesaran jantung.
5.  Serangan jantung: seseorang yang pernah mengalami serangan jantung sebelumnya dapat menyebabkan otot jantung menjadi lemah dan membesar dikarenakan mekanisme tubuh untuk memenuhi kebutuhan darah, sehingga jantung harus ekstra keras memompakan darah dari biasanya.
6.  Penyakit kelenjar gondok: penyakit ini dapat menimbulkan masalah jantung karena penyakit ini membuat tubuh melakukan metabolisme dengan cepat. Sehingga jantung ‘dipaksa’ melakukan kerja sangat keras agar tubuh tetap dapat terpenuhi nutrisinya melalui suplai darah yang kaya akan oksigen yang diperlukan oleh tubuh.
7.  Obesitas: dengan berat badan berlebih otomatis kandungan lemak dalam tubuh juga tinggi. Hal inilah yang menyebabkan seseorang berisiko untuk terkena hipertensi dan kolesterol tinggi, yang nanti pada gilirannya akan menyebabkan jantung untuk membesar. Baca Juga: Pengaruh Kegemukan Terhadap Timbulnya Penyakit Jantung
8.  Anemia: jangan sepelekan anemia, karena dari sel darah merah yang mengangkut oksigen keseleruh tubuh, jantung anda bisa mengalami pembesaran. Mengapa demikian? Karena jika anemia berlangsung terus menerus membuat denyut jantung berdenyut lebih cepat dan tidak teratur. Hal ini dikarenakan jantung berusaha memompa darah lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan oksigen ketika anda mengalami anemia (kekurangan oksigen karena tidak ada sel darah merah yang mengakut oksigen).
Apakah pembesaran jantung dapat disembuhkan atau dinormalkan kembali? Untuk saat ini belum ada obat maupun teknologi yang dapat mengembalikan jantung yang mengalami pembesaran kembali keukuran normalnya.

Tapi, pembesaran jantung dapat ‘diperbaiki’ kondisinya agar tidak tambah membesar atau memburuk keadaannya dengan cara merubah gaya hidup yang lebih sehat, seperti: diet rendah garam, menghindari makanan cepat saji, menurunkan berat badan bagi yang memiliki berat badan berlebih, rutin berolahraga, berhenti merokok dan meminum alkohol, istirahat yang cukup (7 sampai 8 jam sehari), menghindari stres dan rutin melakukan medical cek up.

No comments:

Post a Comment