Friday, 11 March 2016

Cara Mudah Membaca Pembesaran Atrium Jantung Pada Hasil EKG

Bagaimana cara membaca adanya pembesaran dan hipertropi jantung pada EKG? Dipembelajaran sebelumnya, kita telah membahas bagaimana cara membaca sumbu jantung  pada hasil EKG, pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara menentukan  pembesaran jantung (Atrium) pada hasil EKG.
Apakah hasil EKG dapat melihat pembesaran pada jantung? Jawabannya, bisa. Bagaimana caranya? Berikut cara mengetahui adanya pembesaran jantung (atrium) pada hasil EKG:
1.  Menilai pembesaran atrium kanan:
Untuk menilai adanya pembesaran pada  jantung kanan (atrium kanan), lihatlah gambaran pada sandapan II, sandapan III dan sadapan AVF  pada hasil EKG. Jika terjadi pembesaran atrium kanan, pada hasil EKG akan terlihat gambaran P yang tingginya melebihi 2,5 mm atau melebihi 2 kotak ½ . Walaupun tinggi P mengalami perubahan, biasanya pada pembesaran atrium kanan tidak mengalami perubahan pada lebar kotaknya.

Pembesaran atrium kanan ini disebut juga dengan P pulmonale karena biasanya diakibatkan oleh penyakit paru berat. Jika Anda kebigungan akan penjelasan di atas, ada baiknya Anda mempelajari Pembacaan EKG Dari Dasar .

2.  Menilai pembesaran atrium kiri:
Pembesaran atrium kiri dapat dilihat pada lead II dan V1. Biasanya pada atrium kiri terlihat gambaran tinggi P bagian akhir dapat meningkat dan harus menurun sekurang-kurangnya 1 mm (1 kotak kecil) di bawah garis isoelektrik pada sadapan V1.
Lebar gelombang P meningkat dan lebar atrium kiri (P bagian akhir) gelombang P biasanya sama atau lebih lebar dari satu kotak kecil (0,04 detik).
Pembesaran atrium kiri ini disebut juga dengan P mitral. Hal ini dikarenakan adanya penyakit katub mitral yang memang menjadi penyebab pembesaran atrium kiri.

Demikianlah cara membaca pembesaran jantung (atrium kanan dan kiri) pada kertas EKG. Pada kesempatan selanjutnya, kita akan membahas bagian ventrikel jantung dalam: Cara Membaca Iskemia dan Infark Pada Jantung

No comments:

Post a Comment