Salah satu penyakit katup jantung yang paling tinggi angka insidennya adalah penyakit pada katup mitral yang sering disebut dengan mitral stenosis. Dimana Mitral Stenosis (MS) adalah sumbatan katup mitral yang menyebabkan penyempitan aliran darah ke ventrikel. Pasien dengan MS secara khas memiliki daun katup mitral yang menebal, kommisura yang menyatu, dan korda tendineae yang menebal dan memendek.
Apa penyebab dari penyakit katup jantung pada mitral stenosis ini?
Secara garis besar penyebab dari penyakit katup jantung ini dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu: rematik dan non rematik. Dimana pada penyebab rematik ini merupakan penyebab tersering terjadinya peyakit mitral stenosis ini dengan angka kejadian lebih dari 90%. Baca Juga: Keuntungan Dan Kerugian Katup Alami Dan Katup Buatan Pada Operasi Katup Jantung
Penyebab dikarenakan rematik ini umumnya dikarenakan oleh demam rematik, yaitu: suatu peradangan non supratif pada berbagai jaringan tubuh dengan berbagai manifestasinya, misalnya : jantung (Karditis) dan otak (Khorea). Dinegara yang sedang berkembang (termasuk Indonesia) stenosis mitral sebagian terjadi pada usia dibawah 20 tahun yang disebut sebagai juvenil mitral stenosis.
Pada saat ini stenosis katup mitral sudah jarang ditemukan di Amerika Utara dan Eropa Barat. Karena itu di wilayah tersebut, stenosis katup mitral terjadi terutama pada orang tua yang pernah menderita demam rematik pada masa kanak-kanak dan mereka tidak mendapatkan antibiotik. Di bagian dunia lainnya, demam rematik sering terjadi dan menyebabkan stenosis katup mitral pada dewasa, remaja dan kadang pada anak-anak. Yang khas adalah jika penyebabnya demam rematik, daun katup mitral sebagian bergabung menjadi satu.
Stenosis katup mitral juga bisa merupakan suatu kelainan bawaan. Bayi yang lahir dengan kelainan ini jarang bisa bertahan hidup lebih dari 2 tahun, kecuali jika telah menjalani pembedahan.
Miksoma (tumor jinak di atrium kiri) atau bekuan darah dapat menyumbat aliran darah ketika melewati katup mitral dan menyebabkan efek yang sama seperti stenosis katup mitral.
Tanda dan Gejala Penyakit katup jantung stenosis mitral
Keluhan dan gejala stenosis mitral mulai akan muncul bila luas area katup mitral menurun sampai seperdua normal ( <2-2,5 cm²).Pada stenosis mitral yang ringan gejala yang muncul biasanya dicetuskan oleh faktor yang meningkatkan kecepatan aliran atau curah jantung, atau menurunkan periode pengisisan diastole (diastole merupakan bunyi yang terkhir didengar pada pemeriksaan tekanan darah. Jika tekanan darah 120/80 mmHg, maka 80 lah bunyi diastole tersebut), yang akan meningkatkan tekanan atrium kiri secara dramatis.
Jika stenosisnya berat, tekanan darah di dalam atrium kiri dan tekanan darah di dalam vena paru-paru meningkat, sehingga terjadi gagal jantung, dimana cairan tertimbun di dalam paru-paru (edema pulmoner). Jika seorang wanita dengan stenosis katup mitral yang berat hamil, gagal jantung akan berkembang dengan cepat.
Penderita yang mengalami gagal jantung akan mudah merasakan lelah dan sesak nafas. Pada awalnya, sesak nafas terjadi hanya sewaktu melakukan aktivitas, tetapi lama-lama sesak juga akan timbul dalam keadaan istirahat. Sebagian penderita akan merasa lebih nyaman jika berbaring dengan disangga oleh beberapa buah bantal atau duduk tegak.
Warna semu kemerahan di pipi menunjukkan bahwa seseorang menderita stenosis katup mitral. Tekanan tinggi pada vena paru-paru dapat menyebabkan vena atau kapiler pecah dan terjadi perdarahan ringan atau berat ke dalam paru-paru. Pembesaran atrium kiri bisa mengakibatkan fibrilasi atrium, dimana denyut jantung menjadi cepat dan tidak teratur.
Lalu pemeriksaan apa yang dapat dilakukan untuk menentukan penyakit katup stenosis mitral ini? Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah:
1. Kateterisasi jantung
2. EKG
3. Ventrikulografi kiri
4. Sinar X dada
5. Ekokardiogram
Pengobatan dari Penyakit katup stenosis mitral adalah:
Prinsip dasar penatalaksanaan adalah melebarkan lubang katup mitral yang menyempit, tetapi indikasi ini hanya untuk pasien kelas fungsional III (NYHA) ke atas. Pengobatan farmakologis hanya diberikan bila ada tanda-tanda gagal jantung, aritmia ataupun reaktifasi reumatik.
Jika terapi obat tidak dapat mengurangi gejala secara memuaskan, mungkin perlu dilakukan perbaikan atau penggantian katup.
Intervensi bedah, reparasi atau ganti katup :
1. Closed Mitral Commisurotomy.
2. Open Mitral Valvotomy.
3. Mitral Valve Replacement.
Pada prosedur valvuloplasti balon, lubang katup diregangkan. Kateter yang pada ujungnya terpasang balon, dimasukkan melalui vena menuju ke jantung. Ketika berada di dalam katup, balon digelembungkan dan akan memisahkan daun katup yang menyatu. Pemisahan daun katup yang menyatu juga bisa dilakukan melalui pembedahan. Jika kerusakan katupnya terlalu parah, bisa diganti dengan katup mekanik atau katup yang sebagian dibuat dari katup babi. Baca Juga: Lebih Dekat Dengan Penyakit Jantung Bawaan
Sebelum menjalani berbagai tindakan gigi atau pembedahan, kepada penderita diberikan antibiotik pencegahan untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi katup jantung.
No comments:
Post a Comment