Apa itu aritmia?Aritmia adalah kelainan denyut jantung yang meliputi gangguan frekuensi (kecepatan) atau irama (teratur atau tidak) maupun keduanya. Dimana aritmia merupakan gangguan sistem penghantaran listrik jantung dan bukan karena kelainan struktur jantung.
Perlu diketahui tidak semua aritmia merupakan kelainan atau berbahaya, misalnya: kecepatan irama jantung sebesar 35 sampai 40 denyut permenit sering ditemui dan sangat normal pada atlet yang terlatih. Namun, sebagian besar aritmia dapat membahayakan, dan beberapa di antara memerlukan penanganan segera untuk mencegah kematian mendadak. Baca Juga: Bolehkah Pasien Jantung Bercinta?
Mengapa terjadi aritmia atau apa penyebab dari aritmia?
Penyebab aritmia secara garis besar disebabkan oleh:
1. Peradangan jantung
2. Gangguan sirkulasi koroner
3. Dikarenakan obat-obatan
4. Gangguan keseimbangan elektrolit
5. Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung.
6. Gangguan metabolik
7. Gangguan endokrin
8. Gangguan irama jantung atau gagal jantung
9. Gangguan irama jantung karena tumor jantung
Apa tanda dan gejala dari aritmia?
Kebanyakan manifestasi klien dengan aritmia tidak disadari, sehingga terdeteksi pada saat penderita merasakan ada yang tidak nyaman, seperti: rasa berdebar-debar, palpitasi, atau adanya denyut jantung yang berturut-turut bertambah serta adanya irama denyut yang tidak teratur.
Keadaan ini tidak terlalu membahayakan. Tetapi manifestasi klinik pada klien dengan aritmia yang berbahaya adalah penderita merasakan nyeri dada, pusing, bahkan keadaan yang lebih serius kemungkinan penderita ditemukan meninggal mendadak. Hal itu dikarenakan pasokan darah yang mengandung nutrien (zat gizi) dan oksigen yang dibutuhkan ke jaringan tubuh tidak mencukupi sehingga aktivitas/kegiatan metabolisme jaringan terganggu.
Pemeriksaan Apa Yang Dilakukan Untuk Menegakkan Diagnosa Aritmia?
Pemeriksaan pertama untuk menengakkan diagnosa ini adalah pemeriksaan: EKG atau pemeriksaan rekam jantung. Dimana pada rekam jantung akan tergambar adanya gangguan irama jantung. Untuk melihat adanya kelainan irama jantung dapat dilihat Disini
Selain itu dapat juga melalui monitor holder. Apa itu monitor holder? Monitor holder adalah gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan di mana aritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga dapat digunakan untuk mengevalusasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia. Baca Juga: Cara Mudah Membaca Gambaran EKG
Bisa juga melalui pemeriksaan foto dada. Dimana foto dada dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi ventrikel atau katup.
Skan pencitraan miokardia juga salah satu tindakan yang dapat menunjukkan area iskemik/kerusakan miokard (otot jantung) yang dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa.
Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya aritmia adalah: Tes stress latihan. Yang mana terapi ini dapat dilakukan untuk mendemonstrasikan latihan yang menyebabkan disritmia.
Selain tindakan diatas, bisa juga dilakukan pemeriksaan darah (pemeriksaan Elektrolit). Yang mana pemeriksaan elektrolit ini kita dapat mengetahui adanya peningkatan atau penurunan kalium, kalsium, dan magnesium dapat menyebabkan aritmia.
Bisa juga melakukan pemeriksaan obat, yang mana pemakaian obat tertentu dapat menyebabkan toksisitas (keracunan) jantung.
Pemeriksaan tiroid juga perlu dilakukan karena penyakit tiroid, karena penyakit tiroid dapat meningkatlan atau menurunkan kadar tiroid serum yang dapat menyebabkan/meningkatkan aritmia.
No comments:
Post a Comment