Saturday 27 February 2016

Cara Membaca Gambaran EKG Yang Normal Dan Yang Ada Kelainan

Membaca hasil EKG— pada pelajaran sebelumnya kita telah belajar cara membaca irama jantung. Pada kesempatan kali ini kita akan melihat gambaran irama jantung. Baik irama jantung yang normal maupun gambaran irama jantung yang tidak normal. Sebaiknya, bagi Anda yang baru saja menemukan materi di bagian ini, agar membuka materi sebelumnya ( Di Sini ) . Karena jika Anda langsung mempelajari bagian ini, bisa dipastikan Anda akan kesukaran dalam memahaminya, kecuali Anda sudah menguasai dasar-dasar EKG. 
Gambaran Irama Jantung:
1.  Gambaran Sinus Takikardia (ST):
Irama: Teratur
Frekwensi: 100-150 x/menit
Gelombang P: Normal, setiap gelombang P selalu diikuti gelombang QRS dan T.
Interval PR: Normal (0,12 – 0,20 detik)
Gelombang QRS: Normal (0,06 – 0,12 detik).
2.  Gambaran Sinus Bradikardi (SB):
Irama: Teratur
Frekwensi: Kurang dari 60 x/menit
Gelombang P: Normal, setiap gel P selalu di ikuti gelombang QRS dan T
Interval PR: Normal (0,12 – 0,20 detik)
Gelombang QRS: Normal (0,06 – 0,12 detik)
3.  Gambaran Sinus Arrest:
Irama: Teratur, kecuali pada yang hilang
Frekwensi: Biasanya kurang dari 60x/menit
Gelombang P: Normal, kecuali pada yang hilang
Interval PR: Normal, kecuali pada yang hilang
Gelombang QRS: Normal (0,06 – 0,12 detik)

4.  Gambaran Ekstrasistol Atrial (AES/PAB/PAC):
Irama: Tidak teratur, karena ada irama yang timbul lebih awal
Frekwensi: Tergantung irama dasarnya
Gelombang P: bentuk berbeda dari irama dasarnya
Interval PR: Normal atay memendek
5.  Gambaran Takikardia Atrial (PAT):
Irama: Teratur
Frekwensi: 150 – 250 x/menit
Gelombang P: Sukar dilihat, kadang terlihat, tetapi kecil
Interval PR: Tidak dapat dihitung atau memendek
Gelombang QRS: Normal (0,06 – 0,12 detik)
6.  Gambaran Flutter Atrial (AFI):
Irama: Biasanya teratur, bisa juga tidak
Frekwensi: Bervariasi (Bisa normal, lambat atau cepat)
Gelombang P: Tidak normal, seperti gigi gergaji, teratur dan dapat dihitung
Interval: Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS: Normal, tetapi tidak semua gel QRS mengikuti gelombang P, sehingga pada flutter atrial sering disertai blok 2: 1, 3:1 atau 4:1.
7.  Gambaran Atrial Fibrasi (AF):
Irama: Tidak Teratur
Frekwensi: Bervariasi (bisa normal, lambat atau cepat)
Gelombang P: Tidak dapat diidentifikasikan, sering terlihat keriting
Interval PR: Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS: Normal (0,06 – 0,12 detik)

8.  Gambaran Irama Junctional (JR):
Irama: Teratur
Frekuensi: 40-60 x/menit
Gelombang P: Terbalik didepan, di belakang atau menghilang
Interval PR: Kurang dari 0,12 detik atau tidak dapat dihitung
Gelombang QRS: Normal (0,06 – 0,12 detik)
9.  Gambaran Ekstrasistol Junctional (JES/PJB/PJC)
Irama: Tak teratur karena ada irama yang timbul lebih awal
Frekwensi: Tergantung irama dasarnya
Gelombang P: Tidak ada atau tidak normal, sesuai dengan letak impuls
Interval PR: Tidak dapat dihitung atau memendek
Gelombang QRS: Normal (0,06 – 0,12 detik)
10.  Gambaran Takikardi Junctional (JT)
Irama: teratur
Frekwensi: Lebih dari 100 x/menit
Gelombang P: Tidak ada/ada terbalik di depan atau di belakang gel QRS
Interval PR: Tidak dapat dihitung atau memendek
Gelombang QRS: Normal (0,06 – 0,12 detik)
11.  Gambaran Ekstrasistol Supraventrikel (SVES)
Irama: Tidak teratur karena ekstrasistol yang timbul lebih awal
Frekwensi: Tergantung irama dasar
Gelombang P: Tidak ada atau kecil (timbul lebih awal)
Interval PR: Tidak ada atau memendek
Gelombang QRS: Normal (0,06 – 0,12 detik)
12.  Gambaran Takikardi Supraventrikel (SVT)
Irama: Teratur
Frekwensi: 150 – 250 x/menit
Gelombang P: Tidak ada atau kecil
Interval PR: Tidak ada atau memendek
Gelombang QRS: Normal (0,06 – 0,12 detik)
13.  Gambaran Irama Idioventrikuler (IVR)
Irama: Teratur
Frekwensi: 20-40 x/menit
Gelombang P: Tidak ada
Interval PR: Tidak ada
Gelombang QRS: Lebar, lebih dari 0,12 detik
14.  Gambaran Ventrikel Fibrilasi (VF):
Irama: Tidak teratur
Frekwensi: Lebih dari 350 x/menit sehingga tidak dapat dihitung
Gelombang P: Tidak ada
Interval PR: Tidak ada
Gelombang QRS: Lebar dan tidak teratur
15.  Gambaran Blok Sinoatrial (SA BLOCK):
Irama: Teratur, kecuali pada gelombang yang hilang
Frekwensi: Umumnya kurang dari 60 x/menit
Gelombang P: Normal, dan hilang pada saat terjadi blok
Interval PR: Normal dan hilang pada saat terjadi blok
Gelombang QRS: Normal (0,06 – 0,12 detik)
16.  Ekstrasistol Ventrikel (VES/PVB/PVC)
Irama: Tidak teratur karena ada irama yang timbul lebih awal
Frekwensi: Tergantung irama dasar
Gelombang P: Tidak ada
Interval PR: Tidak ada
Gelombang QRS: Lebar, lebih dari 0,12 detik
17.  Gambaran Ventrikel Takikardi (VT):
Irama: Teratur
Frekwensi: Lebih dari 100-250 x/menit
Gelombang P: Tidak ada
Interval PR: Tidak ada
Gelombang QRS: Lebar, lebih dari 0,12 detik

18.  Gambaran Blok Atrioventrikuler (AV Block) Derajat 1:
Irama: Teratur
Frekwensi: umumnya normal antar 60-100x/menit
Gelombang P: Normal
Interval PR: memanjang, lebih dari 0,20 detik
Gelombang QRS: Normal (0,06-0,12 detik)
19.  Gambaran Blok Atrioventrikuler (AV Block) derajat 2 tipe mobitz 1
Irama: Tidak teratur
Frekwensi: Normal atau kurang dari 60x/menit
Gelombang P: Normal, tetapi ada satu gel P yang tidak diikuti gel QRS
Interval PR: Makin lama makin panjang sampai ada gel P yang tidak diikuti gel QRS, kemudian siklus makin panjang
Gelombang QRS: Normal (0,06-0,12 detik)
20.  Gambaran Blok Atrioventrikuler (AV Block) derajat 2 tipe mobitz 2
Irama: Umumnya tidak teratur, kadang bisa teratur
Frekwensi: Umumnya lambat kurang dariu 60x/menit
Gelombang P: Normal, tetapi ada satu atau lebih gel P yang tidak diikuti gel QRS
Interval PR: Normal/memanjang secara konstan
Gelombang QRS: Normal (0,06-0,12 detik)
21.  Gambaran Blok Atrioventrikuler derajat 3 (Total AV Blok)
Irama: Teratur
Frekwensi: Kurang dari 60x/menit
Gelombang P: Normal, tetapi gel P dan gel QRS berdiri sendiri-sendiri sehingga gelombang P kadang diikuti gel QRS kadang tidak
Interval PR: Berubah-ubah
Gelombang QRS: Normal atau memanjang lebih dari 0,12 detik
22.  Gambaran Right Bundle Branch Block (RBBB):
Irama: Teratur
Frekwensi: umumnya normal antara 60-100x/menit
Gelombang P: Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS dan T
Interval PR: Normal
Gelombang QRS: Lebar ( lebih dari 0,12 detik)
Ada bentuk rSR (M Shape) di V1 dan V2
Gelombang S lebar dan dalam lead I, II dan AVL, V5 dan V6
Perubahan ST segmen dan gelombang T di V1 dan V2
23.  Gambaran Left Bundle Branch Block (LBBB):
Irama: Teratur
           Frekwensi: umumnya normal antara 60-100x/menit 
           Gelombang P: Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS
           Interval PR: Normal
           Gelombang QRS: Lebar ( lebih dari 0,12 detik)
           Ada bentuk rSR (M Shape) di V5 dan V6
           Gelombang Q lebar dan dalam lead V1 dan V2
           Perubahan ST segmen dan gelombang T di V5 dan V6
   Dipertemuan selanjutnya kita akan mempelajari cara menentukan Axis Jantung

No comments:

Post a Comment