Ketika jantung berada dalam tahap akhir dalam artian sudah tidak ada cara lagi dalam memperbaiki atau mengatasi gagal jantung maka satu-satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengganti jantungnya atau dengan kata lain dengan cara transplantasi jantung.
Transplantasi jantung merupakan jalan keluar dalam menghadapi kasus gagal jantung kongestif dan beberapa jenis penyakit arteri koroner. Dimana transplantasi jantung dilakukan dengan mengganti jantung bermasalah dengan jantung yang sehat dari donor yang sudah dinyatakan mati otak.
Tapi sayangnya transplantasi jantung ini sering dihadapkan pada ketidaktersediaan donor bila ingin menjalani transplantasi jantung. Oleh sebab itu para peneliti berusaha mengatasi masalah donor ini dengan cara menciptakan jantung buatan sambil menunggu datangnya sang donor jantung.
Sebenarnya perjalanan jantung buatan ini sangatlah panjang. Dimana jantung buatan ini sudah dibuat pada tahun 1950-an. Dan syukurnya ditahun 2004 FDA menyetujui jantung buatan CardioWest. Dimana jantung ini mampu membuat penderita jantung hidup lebih lama beberapa bulan di rumah sakit sambil menunggu jantung donornya tiba.
Lalu bagaimana cara kerja dari jantung buatan ini? Sama seperti jantung bawaan sejak lahir, jantung buatan ini didesain menyerupai jantung ‘sesungguhnya’. Dimana pada jantung asli, darah kotor yang kaya Co2 (tanpa oksigen) masuk ke serambi kanan melalui vena kava atas dan bawah. Dari serambi kanan darah disalurkan ke bilik kanan, tempat ia dipompa melalui arteri pulmonari ke paru-paru.
Ketika melalui jaringan pembuluh darah halus di sekitar paru-paru, darah menyerap oksigen dari udara yang kita hisap dan membuang CO untuk kita hembuskan keluar. Dan darah yang sudah kaya akan O2 (oksigen) kembali ke paru-paru ke jantung melalui vena pulmonari. Ia masuk ke serambi kiri jantung, lalu ke bilik kiri. Darah bersih itu kemudian dipompakan ke seluruh bagian tubuh melalui aorta.
Untuk saat ini memang teknologi jantung buatan ini digunakan untuk ‘penyambung’ hidup sambil menunggu adanya donor jantung. Tapi kita berharap kedepannya teknologi ini berkembang sebagai ‘penyelamat’ nyawa manusia yang dapat berkerja maksimal layaknya jantung sesungguhnya. Aamiin.
No comments:
Post a Comment