Bagaimana cara menilai adanya hipertrofi pada jantung? Salah satu caranya adalah dengan melihat hasil EKG. Lalu, pertanyaan lain muncul, bagaimana cara melihat hipertrofi pada kertas EKG?
Sebelum membahas hal tersebut, marilah kita pahami dulu apa itu hipertrofi. Jadi hipertrofi menandakan adanya penambahan massa otot jantung. Dimana biasanya hipertrofi dan pembesaran sering terjadi secara bersamaan. Hal ini tidak mengherankan karena keduanya menggambarkan upaya jantung untuk meningkatkan curahnya.
Berikut cara membaca adanya hipertrofi jantung pada EKG:
1. Jika terjadi hipertrofi ventrikel kanan:
Hal pertama yang mesti Anda lihat adalah kompleks QRS pada semua sadapan. Tapi secara mudah dan ringkasnya gambaran EKG untuk melihat hipertrofi ventrikel kanan dapat dilihat sebagai berikut:
a. Pada sadapan V1, gelombang R lebih besar daripada gelombang S.
2. Jika terjadi hipertrofi ventrikel kiri:
Sebenarnya terjadinya hipertrofi ventrikel kiri ditandai dengan banyak kriteria. Jadi semakin banyak kriteria yang ditemukan, semakin besar kemungkinan terdapatnya hipertrofi ventrikel kiri.
Kriteria itu antara lain terlihat di prekordial (V1-V6) dan sadapan ekstremitas (AVL, AVF, I).
a. Kriteria prekordial meliputi:
1. Amplitudo gelombang R pada sadapan V5 atau V6 dijumlahkan dengan amplitudo gelombang S pada sadapan V1 atau V2 melebihi 35 mm.
2. Amplitudo gelombang R pada sadapan V5 melebihi 26 mm.
3. Amplitudo gelombang R pada sadapan V6 melebihi 18 mm.
b. Kriteria sadapan ekstremitas meliputi:
1. Amplitudo gelombang R pada sadapan AVL melebihi 13 mm.
2. Amplitudo gelombang R pada sadapan AVF melebihi 21 mm.
3. Amplitudo gelombang R pada sadapan I melebihi 14 mm.
4. Amplitudo gelombang R pada sadapan I dijumlahkan dengan gelombang S pada sadapan III melebihi 25 mm. Baca juga: Cara Mudah Menentukan Lokasi Infark Miokardium Pada Hasil EKG
No comments:
Post a Comment